01 Mei 2013

Penulis



Yopi Setia Umbara, lahir di Bandung, 30 Maret 1984. Alumni Program Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Ketika mahasiswa aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS) UPI. Pendiri Jalan Teater dan buruan.co.

Beberapa puisinya dapat dibaca dalam buku antologi puisi bersama Herbarium (2007), 142 Penyair Menuju Bulan (2007), Nyanyian Para Kelana (2007), Puisi-puisi Kontemporer Indonesia Berbahasa Cina (2008), Tanah Pilih, Bunga Rampai Temu Sastrawan Indonesia I, Jambi (2008), Tangga Menuju Langit, Kumpulan Puisi Sastrawan Mitra Praja Utama (2008), Di Atas Viaduct: Bandung Dalam Puisi Indonesia (2009), Pasir Lada Pasir Kuarsa, Antologi Temu Sastrawan Indonesia II, Pangkalpinang (2009), Rumpun Kita, Antologi Puisi Khas Sempena Pertemuan Penyair Nusantara III, Kuala Lumpur (2009), Berjalan Ke Utara (2009), Percakapan Lingua Franca, Antologi Temu Sastrawan Indonesia III (2010), Akulah Musi (2011), Beternak Penyair (2011), Di Kamar Mandi "Antologi Puisi 62 Penyair Jawa Barat Terkini" (2012)

Sajak dan esainya pernah dimuat di Horison, Pikiran Rakyat, Republika, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Seputar Indonesia, Lampung Pos, Radar Bandung, Radar Banten, Bangka Pos, Jurnal Sundih Denpasar, Jurnal Nasional, Kompas Jabar, Majalah eSastera.net (Malaysia).

Pernah diundang untuk membacakan puisi di berbagai kegiatan sastra, di antaranya: Temu Sastrawan Indonesia I Jambi (2008); Temu Sastrawan Indonesia II Pangkalpinang (2009); Temu Sastrawan Indonesia III Tanjungpinang (2010); Pertemuan Penyair Nusantara II Kualalumpur, Malaysia (2009); Malam Puisi Pena, Kualalumpur, Malaysia (2010), Pertemuan Penyair Nusantara III Brunei Darussalam (2010); Pertemuan Penyair Nusantara IV Palembang (2011). 

Selain cukup aktif dalam kegiatan sastra di Indonesia, pernah terlibat juga dalam beberapa pementasan teater seperti bersama Teater Tarian Mahesa Bandung, di antaranya "Jeblog", sebagai aktor (2008); "Srintil", sebagai pemimpin produksi (2009); dan "Ketika Laut Surut", sebagai penulis naskah (2011). 

Bersama Jalan Teater dan Mainteater sebagai penasehat literatur dalam pentas Kembali; lalu penulis naskah "Carita Pole Ri Seddi Wanua" bersama Mainteater (pemenang program Komunitas Kreatif II Yayasan Kelola 2013).

Pendiri dan penasehat literatur Jalan Teater  bersama Sahlan Bahuy dan M. Aditya.

Ketika mahasiswa  pernah mengelola buletin Literat (buletin Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UPI), Jurnal Deras (jurnal Unit Kegiatan Mahasiswa Arena Studi Apresiasi Sastra UPI), dan jurnalzine Rajakadal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar